Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sayonara Trump, Selamat Datang Joe Biden: Gebrakan Awal Pemerintahan Baru AS

image-gnews
Logo Te.co Blank
Logo Te.co Blank
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir sepekan menjabat Joe Biden langsung mengebut janji kampanye dengan perintah eksekutif, memorandum, dekrit, dan mandat, bahkan hanya beberapa jam setelah dia dilantik pada 20 Januari 2021.

Tindakan eksekutif yang diambil Biden pada hari-hari pertama pemerintahannya termasuk menghentikan pendanaan untuk pembangunan tembok perbatasan Trump, membalikkan larangan perjalanan Trump yang menargetkan sebagian besar negara-negara Muslim, memberlakukan mandat wajib masker pada properti federal, meningkatkan pasokan vaksinasi, dan mewajibkan pelancong internasional untuk memberikan bukti tes Covid-19 negatif sebelum melakukan perjalanan ke AS.

Warisan pemerintahan mantan Presiden Donald Trump telah membuat pusing pemerintahan baru Biden, termasuk tidak ada rencana konkret untuk vaksinasi massal Amerika Serikat.

Hari-hari terakhir Donald Trump di Gedung Putih diingat oleh politikus bipartisan dan bahkan dunia luar sebagai noda demokrasi panjang Amerika Serikat. Serangan pendukungya ke Capitol AS telah membawanya pada pemakzulan kedua. Empat sipil dan seorang polisi tewas dalam insiden tersebut.

Sekarang Biden dan wakilnya Kamala Harris, mengisi kabinet mereka dengan kabinet paling beragam dan diisi lebih banyak perempuan dalam sejarah pemerintahan AS.

Analisis dari kelompok nirlaba, Inclusive America, yang meneliti keberagamaan dalam komposisi pemerintahan, menemukan kabinet Joe Biden diisi oleh 48% perempuan dan 52% ras kulit berwarna jika Senat mengkonfirmasi semua nominasi Joe Biden, seperti dilaporkan New York Times, 21 Januari 2021.

Angka-angka ini bahkan melampaui susunan era Barack Obama yang hanya memiliki 33% perempuan dan 42% kulit berwarna.

Terlepas dari janji kampanye untuk mengisi kabinet yang lebih beragam, fokus utama Joe Biden adalah menyembuhkan Amerika Serikat dari wabah virus corona dan kebijakan yang tampaknya membalikkan kebijakan kontroversial Donald Trump.

CNN melaporkan Presiden Joe Biden telah menandatangani 33 perintah eksekutif, tindakan eksekutif, memorandum, proklamasi, dan arahan lembaga, yang mayoritas adalah penanggulangan wabah Covid-19 serta pemulihan ekonomi pascawabah.

Baca juga: 3 Terobosan Donald Trump Menjelang Berakhir Masa Jabatan

Di antara tindakan eksekutif yang membalikkan kebijakan Donald Trump adalah menutup perjalanan dari wilayah Shchengen Eropa, Inggris, Irlandia, dan Afrika Selatanm pada 25 Januari.

Kemudian mengembalikan kekuatan tawar-menawar kolektif dan perlindungan pekerja untuk pekerja federal, dan meletakkan dasar untuk upah minimum US$ 15, yang diteken Biden pada 22 Januari, yang juga membalikkan kebijakan Trump.

Pada 20 Januari Biden membatalkan pengunduran diri AS dari badan kesehatan dunia WHO, dan menunjuk Dr. Anthony Fauci sebagai kepala delegasi untuk WHO. Putusan ini membatalkan keputusan Donald Trump yang keluar dari WHO karena menuduhnya terlalu politis "bermain" dengan Cina.

Pada tanggal yang sama Joe Biden juga membatalkan tindakan Trump lain dengan membawa AS bergabung kembali ke Kesepakatan Iklim Paris, yang akan membutuhkan 30 hari.

Pada 20 Januari Joe Biden juga membatalkan larangan perjalanan bagi individu pemegang paspor tujuh negara mayoritas Muslim yang diberlakukan Trump. Kemudian, menangguhkan pembangunan tembok perbatasan selatan dengan Meksiko dan membatalkan pendanaan untuk proyek tersebut.

Pada 20 Januari, sesuai janji kampanyenya, Joe Biden juga memperpanjang jeda pada pembayaran pinjaman mahasiswa dan bunganya untuk orang Amerika, yang memiliki pinjaman mahasiswa federal hingga setidaknya 30 September.

Perintah eksekutif terbaru Biden yang diteken 25 Januari kemarin adalah mengizinkan transgender untuk bergabung dengan militer Amerika Serikat, membatalkan larangan Donald Trump sebelumnya.

Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksektif bagi transgender untuk bertugas di militer saat bertemu dengan Menteri Pertahanan AS yang baru Lloyd Austin di Kantor Oval di Gedung Putih di Washington, 25 Januari 2021. REUTERS/Kevin Lamarque

Tindakan eksekutif lain, selain membatalkan kebijakan Trump, mayoritas adalah prioritas Joe Biden untuk memerangi wabah virus corona, yang sebelumnya diremehkan oleh Donald Trump dan ditanggapi dengan setengah hari. Di antaranya adalah wajib masker untuk area properti pemerintahan federal, membentuk koordinator respons Covid-19 yang melapor langsung ke Biden dan bertanggung jawab untuk distribusi vaksin atau alat kesehatan lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

12 jam lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

23 jam lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Donald Trump. REUTERS
Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

2 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa ditahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), selama protes pro-Palestina, ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/  Mike Blake
Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.


Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.